Tinnitus Gejala dari beberapa Penyakit, bukan hanya Penyakit Telinga saja.
Penting untuk membantu pasien Anda memahami bahwa tinnitus (dengungan atau suara lain yang terdengar di telinga) dapat terkait dengan berbagai kondisi yang mendasarinya. Tinnitus yang mudah diobati hanya bila disebabkan kotoran pada liang telinga atau infeksi pada telinga tengah.
Berikut adalah beberapa penyakit dan faktor yang dapat menyebabkan tinnitus:
Gangguan Telinga Dalam:
Kehilangan Pendengaran Terkait Usia: Kehilangan pendengaran bertahap karena penuaan dapat menyebabkan tinnitus.
Penyakit Meniere: Gangguan telinga dalam yang ditandai dengan vertigo, kehilangan pendengaran, dan tinnitus.
Kehilangan Pendengaran Akibat Kebisingan: Paparan suara keras dapat merusak telinga dalam dan menyebabkan tinnitus.
Kondisi Vaskular:
Pembuluh Darah Rusak: Aliran darah yang tidak normal di dekat telinga dapat menyebabkan tinnitus.
Tekanan Darah Tinggi: Hipertensi dapat berkontribusi pada tinnitus.
DIABETES/ Gula Darah yang tinggi .
Hipoglikemi/ Gula darah terlalu rendah.
Pembuluh Darah Tersumbat: Aliran darah yang berkurang ke telinga dalam dapat menyebabkan tinnitus.
Kondisi Neurologis:
Neuropati: Kerusakan atau iritasi saraf dapat menyebabkan tinnitus.
Tumor: Tumor jinak atau ganas di daerah kepala atau leher dapat berhubungan dengan tinnitus.
Faktor Metabolik:
Anemia: Jumlah sel darah merah yang rendah dapat memengaruhi aliran darah dan menyebabkan tinnitus.
Gangguan Tiroid: Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat berkontribusi pada tinnitus.
Faktor Lainnya:
Obat-obatan: Beberapa obat (misalnya aspirin, beberapa antibiotik) dapat menyebabkan tinnitus.
Stres dan Kecemasan: Stres emosional dapat memperburuk tinnitus.
Merokok: Merokok terkait dengan tinnitus.
Penyakit Kardiovaskular: Kondisi yang memengaruhi pembuluh darah dapat mempengaruhi tinnitus.
Mohon diingat bahwa tinnitus adalah gejala, bukan penyakit itu sendiri.